LAYANAN SIRKULASI BAHAN PUSTAKA
PERPUSTAKAAN SDIT AL-HIDAYAH SUMENEP
a. Pengertian Layanan Sirkulasi
Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris circulation yang berarti perputaran atau peredaran. Dalam ilmu perpustakaan, sirkulasi sering disebut sebagai bagian peminjaman, yaitu suatu pekerjaan, tugas, kegiatan yang berhubungan dengan pemanfaatan koleksi perpustakaan oleh pemakai perpustakaan.
Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa bagian sirkulasi adalah kegiatan layanan yang menangani urusan peminjaman, pendaftaran keanggotaan perpustakaan, penentuan denda, pemesanan peminjaman bahan pustaka, penggerakan bahan pustaka yang selesai digunakan, pencatatan pemanfaatan koleksi/pembuatan statistik keterpakaian bahan pustaka.
b. Tujuan Layanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi digunakan untuk mengantisipasi pemakai yang menginginkan untuk membaca bahan pustaka yang diminati dirumah karena tidak semua pemakai suka atau memiliki waktu untuk membaca di perpustakaan. Selain itu, layanan ini juga ditujukan untuk meningkatkan keterpakaian bahan pustaka secara optimal. Adapun Tujuan Layanan Sirkulasi adalah sebagai berikut :
1. Agar pemakai dapat memanfaatkan koleksi seoptimal mungkin.
2. Diketahuinya anggota yang meminjam koleksi tertentu dan waktu pengembaliannya. Hal ini memudahkan penelusuran bahan pustaka tersebut bila dibutuhkan oleh pemakai lainnya.
3. Terjaganya keamanan bahan pustaka. Meski sedang dipinjam, tetapi dapat diketahui siapa yang meminjam dan batas waktu pengembalian.
4. Diketahuinya tingkat keterpakaian koleksi yang dimiliki.
c. Kegiatan Layanan Sirkulasi
Beberapa kegiatan atau tugas-tugas yang harus dilakukan oleh bagian sirkulasi, antara lain berikut ini.
1. Mengawasi koleksi yang keluar dari perpustakaan. Hal ini dimaksudkan untuk mengawasi keamanan atau pemantauan koleksi yang merupakan aset utama perpustakaan sebagai tanggung jawab bagian sirkulasi.
2. Pendaftaran anggota baru, perpanjangan keanggotaan, dan mengurus pengunduran diri keanggotaan dengan membuatkan surat bebas pinjam.
3. Mengurus peminjaman, pengembalian dan perpanjangan peminjaman bahan pustaka.
4. Mengurus pengenaan denda keterlambatan pengembalian bahan pustaka dan pembuatan kuitansi penerimaan denda.
5. Memperingatkan peminjam yang terlambat mengembalikan bahan pustaka baik melalui telepon atau membuat surat peringatan keterlambatan pengembalian.
6. Mencatat pesanan peminjaman anggota lain yang bermaksud meminjam bahan pustaka yang masih dalam status pinjam.
7. Mengawasi keutuhan koleksi, apabila mengalami kerusakan.
8. Bertanggung jawab atas segala berkas peminjaman.
9. Mengawasi urusan penitipan barang milik pengunjung perpustakaan.
10. Mengembalikan koleksi yang telah selesai digunakan baik dipinjam atau dibaca di tempat kejajaran koleksi (pengerakan/shelving).
11. Membuat statistik keterpakaian koleksi dan statistik pengunjung.
I. Sistem Sirkulasi
Terdapat berbagai macam sistem sirkulasi yang dapat diterapkan di perpustakaan besar maupun kecil. Banyaknya sistem tersebut menunjukkan adanya perkembangan sistem sirkulasi itu sendiri. Dari waktu ke waktu sistem sirkulasi diperbaiki untuk menjawab layanan perpustakaan yang lebih efisien dengan tetap memperhatikan aspek tertib administrasi layanan. Adapun beberapa sistem sirkulasi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Sistem Buku Besar
Dalam sistem ini digunakan buku besar untuk keperluan pencatatan peminjaman dan pengembalian koleksi. Setiap peminjam akan mendapat jatah satu halaman atau lebih dalam buku besar, yang dilengkapi dengan indeks nama peminjam pada bagian akhir buku besar. Pada setiap halaman buku besar terdapat kolom nama peminjam, alamat, tanggal pinjam, tanggal harus kembali, nomor panggil koleksi, judul koleksi, pengarang, edisi, dan tanggal pengembalian sebenarnya, serta tanda tangan peminjam dan petugas penerima dibagian sirkulasi.
b. Sistim Sulih (Dummy Style)
Sistem ini lebih sederhana, hanya dengan menggunakan karton berukuran 10 x 20 cm yang ditempel secarik kertas berisi informasi mengenai judul buku, pengarang, nomor panggil, nomor inventaris, nama peminjam dan tanggal pengembalian.
c. Sistem Book Issue Card (BIC)
Sistem ini banyak digunakan di perpustakaan sekolah. Ada dua variasi sistem BIC, masing-masing menggunakan kartu berukuran 7,5 x 12,5 cm. Sistem pertama, pada bagian atas kartu (buku) tertulis pengarang dan judul koleksi. Dibagian bawahnya terdapat kolom tanggal dan peminjam. Apabila kartu dipinjam maka akan dicabut dari kantong buku, kemudian ditulis tanggal harus kembali dan nama peminjam pada kolom yang tersedia. Slip batas tanggal kembali juga distempel tanggal harus kembali. Sistem kedua, menggunakan kartu anggota. Dibagian atas kartu anggota diisi nama siswa (peminjam) dan kelasnya. Dibagian bawah tertera kolom tanggal harus kembali dan kolom judul buku / nomor panggil buku yang diisi ketika siswa(anggota) akan meminjam.
d. Sistem Sirkulasi Terkomputerisasi
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat memengaruhi segala bidang, diantaranya bidang pelayanan dan pengelolaan informasi perpustakaan. Ada beberapa hal yang mendorong perpustakaan untuk melakukan otomasi, di antaranya berikut ini :
1. Tuntutan Terhadap Penggunaan Koleksi Secara Bersama (Resource Sharing)
2. Tuntutan Terhadap Ketepatan dan Kecepatan Layanan Informasi
3. Efektivitas Sumber Daya Manusia
4. Keragaman Jenis Informasi/Koleksi Perpustakaan
Beberapa alasan diatas merupakan latar belakang perpustakaan mengadakan otomasi perpustakaan, yang pada akhirnya adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan pelayanan perpustakaan sesuai dinamika perkembangan kebutuhan informasi masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar